Fokus Jateng- BOYOLALI,-Bupati Boyolali Agus Irawan meninjau dan turun langsung ke sejumlah titik lokasi terdampak banjir di wilayah Boyolali utara, pada Sabtu 08 Maret 2025 malam. Dia meminta perangkat desa untuk memonitor perkembangan yang terdampak dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Boyolali. Bupati juga memastikan penanganan darurat berjalan efektif dan memberikan bantuan langsung kepada warga terdampak. Kedatangan Bupati di salah satu kawasan terdampak banjir di Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari ini disambut hangat oleh masyarakat setempat.
“Allhamdulilah beberapa tempat sudah cepat surut tapi tetap harus di monitor. Terutama teman teman yang di bantaran sungai. Karena ada warga melaporkan ada ular yang muncul selama banjir,” kata Bupati Agus.
Terpisah, Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Boyolali Rima Kusuma Prasetyaningrum mengatakan laporan masuk ke Posko BPBD Boyolali sekitar jam 19:00 – 20:00 WIB perihal kejadian dampak cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi dengan durasi yang cukup lama mengakibatkan beberapa kejadian luapan air atau limpasan air di beberapa titik antara lain sebagian wilayah Kecamatan Sambi, terjadi banjir luapan di Desa Senting, Desa Jagoan. Di Kecamatan Simo, banjir terjadi di Desa Pelem dan Kecamatan Nogosari di Desa Keyongan, Desa Guli, dan Desa Ketitang.
“TRC BPBD dibagi dalam beberapa kelompok, ada yang di Sambi, prioritas tim ke Nogosari,” katanya.
Selain menggenangi jalan umum, banjir juga ada yang masuk ke pemukiman penduduk. Sehingga sejumlah rumah warga tergenang air. Menurut Rima banjir terjadi akibat sungai yang tak mampu menampung debit air hujan. Sehingga meluap dan masuk pemukiman warga dan menggenangi jalanan.
“Meluapnya air sungai di Desa Ketitang mengakibatkan 20 rumah warga Desa Ketitang, Nogosari terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi kisaran 30 cm sampai 1 meter. Lalu akibat luapan sungai Guli ada sekitar 30 rumah warga tergenang banjir.”
Genangan air dengan ketinggian yang bervariasi juga terjadi di sekitar jembatan Dukuh Congol, Desa Jagoan Sambi. Kisaran ketinggian rata-rata ±30 cm, sepanjang ± 200 m, menghambat akses jalan dan menggenangi lahan pertanian seluas ±2000 m². Kemudian Dukuh Gandrungan, Desa Demangan, Sambi. Kisaran ketinggian di ruas jalan sekitar jembatan ±30 cm, sepanjang ±200 m, dan lahan pertanian tergenang ± 3000 m². Limpasan air dari gorong-gorong di sekitar Jalan. Simo – Nogosari, Desa Pelem, Simo. Kisaran ketinggian air ±50 cm, genangan air menutupi ruas jalan utama sepanjang ±500 m dan sebagian air masuk ke pekarangan toko dam rumah warga. Sementara itu, dikatakannya, hingga saat ini pukul 22.30 WIB banjir mulai surut di beberapa titik.
“Di Jagoan mulai surut, di beberapa desa lain belum ada update informasi dari tim di lapangan,” katanya.
“Sejak tengah malam kondisi air yang mulai surut di beberapa titik, harapannya warga dapat segera mendapatkan bantuan dan pemulihan pasca-banjir.”
Tindakan selanjutnya, lanjut Rima untuk penanganan termasuk evakuasi rumpun bambu yang menyumbat gorong-gorong jembatan dan serta pembersihan material banjir yang ada dirumah yang terendam serta hal yang lain, akan dilaksanakan, pada Minggu, 9 Maret 2025 pagi. (yull/**)
Bupati Boyolali Kunjungi Warga Terdampak Banjir

Bupati Boyolali Agus Irawan berdialog dengan warga terdampak banjir di Nogosari (doc/Fokusjateng.com)