Fokus Jateng-BOYOLALI,-Hari ke 11 bulan suci Ramadhan, Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) Boyolali melakukan sidak pasar. Hal itu untuk memastikan ketersediaan produk makanan dan minuman yang layak konsumsi.
Tim JKPD Boyolali ini terdiri atas Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin), Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), Dinas Kesehatan (Dinkes) Satpol PP, hingga kepolisian.
Menurut Kabid Kosumsi dan Kemanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali Nur Djamilah, JKPD Boyolali dibentuk dua tim yang keduanya bertugas untuk memantau keamanan pangan di wilayah Boyolali baik yang ada di Pasar tradisional maupun toko retail (modern) dalam rangka menghadapi Hari Raya Idul Fitri.
“Tim 1, memantau di pasar Drajitan dan Pasar Boyolali kota serta swalayan. Sementara tim 2, memantau pasar Penggung dan Sunggingan Boyolali serta toko-toko ritail, tim ini bakal memantau selama tiga hari yaitu Selasa-Kamis.” katanya. Selasa 11 Maret 2025.
Menurut Djamilah, menghadapi hari raya ini, biasanya permintaan pangan untuk konsumsi terus meningkat, sehingga pemerintah daerah menugaskan tim gabungan untuk melakukan pemantauan pangan agar masyarakat terlindungi dari bahaya pangan tidak layak konsumsi.
“Sasaran kami yang dituju pasar-pasar tradisional, toko-toko tradisional, dan toko modern di Boyolali,” katanya saat ditemui wartawan di sela-sela pengawasan.
Mula-mula pengecekan ini dilakukan dipertokoan Pasar Drajitan Musuk. Kebutuhan pokok seperti beras, minyak hingga daging ayam di cek oleh petugas. Beberapa saat kemudian, tim beralih ke kios makanan ringan. Makanan yang dijajakan pedagang diperiksa satu persatu.
Di pasar Drajitan (Musuk) hampir semua toko ada, meski hanya 1 barang setiap toko, kemudian tim juga menemukan banyak pruduk yang belum melampirkan izin edarnya. Jadi tim akan memberikan rekomendasi kepada dinas terkait untuk menindaklanjuti,” tambahnya.
Kemudian tim pindah ke los daging Pasar Boyolali, dimana tim JKPD menemukan adanya daging ayam yang tidak layak konsumsi, namun masih dijajakan. Menurut petugas, ada beberapa ekor yang dijual dua pedagang yang tak sempurna penyembelihannya.
“Jadi harusnya tiga saluran terputus. Namun ada yang belum terputus,” imbuhnya.
Tim kemudian berpindah ke toko retail, tim melakukan pengecekan makanan yang biasa diburu masyarakat untuk kebutuhan Lebaran. Mulai dari tampilannya, kedaluarsanya hingga kondisi kemasannya.
“Di retail (supermarket) ini, kami menemukan produk expired dan izinnya habis,” kata dia
Tindak lanjutnya, tim akan memberikan ke dinas terkait soal temuan yang ada. Seperti, soal izin edar akan dilaporkan ke Dinkes Boyolali agar membina pelaku usaha.
Enni salah satu pedagang di Pasar Boyolali mengatakan pedagang tidak keberatan kegiatan sidak yang dilakukan petugas. Baginya cek makanan ini merupakan upaya juga untuk melindungi pedagang dan kepercayaan pelanggan.
“Kalau sudah dicek petugas otomatis kan pembeli yakin dengan produk-produk yang dijual disini.” (yull/**)
Pastikan Makanan dan Minuman Aman, Tim JKPD Sidak Ke Pasar Tradisional dan Modern

Tim JKPD mengecek tanggal kedaluwarsa pada makanan saat sidak di salah satu toko retail di Boyolali, Jawa Tengah (yull/Fokusjateng.com)