FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Transmigrasi, dan Sumber Daya Mineral (Diskuktrans ESDM) Kabupaten Karanganyar menggelar diklat dan uji kompetensi bagi manajer dan pengurus koperasi.
Kegiatan itu dilaksanakan selama tiga hari, mulai Selasa hingga Kamis (18–20 Maret 2025), di Hotel Taman Sari Karanganyar, diikuti 78 peserta yang terdiri dari 46 manajer koperasi dan 32 pengurus koperasi dari berbagai wilayah di Kabupaten Karanganyar.
Kepala Diskuktrans-ESDM Kabupaten Karanganyar, Aris Martopo, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas koperasi, dimana setiap pengurus, pengawas, dan pengelola diwajibkan memiliki sertifikasi standar kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga profesi.
“Lembaga profesi memiliki peran penting dalam memastikan keberlanjutan koperasi yang profesional dan akuntabel. Dengan adanya diklat ini, diharapkan sumber daya manusia koperasi memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dalam mengelola koperasi secara optimal,” kata Aris saat membuka kegiatan tersebut, Selasa (19/3/2025).
Diklat ini, imbuh Aris, juga untuk meningkatkan kualitas pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi melalui transformasi pengetahuan dan keterampilan yang didukung dengan sikap kerja yang profesional.
“Selain itu, diklat ini juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengurus, pengawas, dan pengelola dalam mengelola koperasi berdasarkan standar kompetensi yang berlaku,” tandasnya.
Sementara, Wakil Bupati Karanganyar, Adhe Eliana, dalam arahannya menekankan pentingnya sinergi antara koperasi dan Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Menurutnya, salah satu peran strategis koperasi adalah membantu pengentasan kemiskinan di daerah.
“Koperasi harus memiliki standar kompetensi yang jelas. Saya berharap materi yang diberikan dalam diklat ini benar-benar berorientasi pada penguatan koperasi. Pemerintah akan terus memfasilitasi sektor-sektor yang menyangkut hajat hidup orang banyak, termasuk koperasi, demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Adhe mengingatkan, bahwa koperasi telah terbukti bertahan di tengah berbagai tantangan ekonomi, seperti krisis moneter dan pandemi COVID-19, yang berdampak luas pada sektor ekonomi, usaha, dan industri.
“Dunia saat ini sedang menghadapi tantangan yang tidak mudah, tetapi koperasi tetap eksis. Oleh karena itu, saya berharap koperasi bisa menjadi penopang utama ekonomi kerakyatan, khususnya di Kabupaten Karanganyar,” tambahnya.
Adhe juga berpesan kepada peserta diklat untuk turut serta dalam upaya pemberantasan praktik rentenir di masyarakat.
“Di lingkungan kita masih banyak rentenir yang memberatkan ekonomi masyarakat. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Saya berharap para peserta diklat dapat membantu memutus mata rantai jerat utang yang merugikan rakyat,” pungkasnya. ( rls/bre)