1.000 Orang Alumni Ditargetkan Hadir pada Reuni Akbar MAN 1 Boyolali

Fokus Jateng-BOYOLALI, – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Boyolali akan menggelar reuni akbar lintas angkatan mulai tahun 1981-2024, Kepastian diselenggarakan reuni akbar tersebut disampaikan oleh ketua umum Alumni Madrasah Aliyah Negeri 1 (Almansa) Boyolali, Samsul Arifin, usai rapat koordinasi panitia kecil reuni akbar di basecamp alumni 2002 di Dukuh Ngadirejo, Mojosongo, Boyolali tepatnya di sebelah barat Polres Boyolali.

Ia mengatakan, rencana itu berawal dari sebuah pertemuan di Madrasah, dimana setiap angkatan diambil dua orang pada bulan Februari 2025 lalu.

“Alhamdulilah kami bisa datang ke Madrasah dan disitu disampaikan keinginan Madrasah mengakomodir semua alumni dari pertama kali MAN berdiri sampai terakhir 2024,” kata Samsul Arifin, Minggu 30 Maret 2025.

Saat itu ia terpilih sebagai ketua, sehingga mulai mengkonsep Almansa ini sebagai sebuah organisasi yang nantinya berbadan hukum.

“Nah setelah itu kegiatan pertama kami adalah reuni akbar yang akan di selenggarakan insyaallah pada tanggal 26 April 2025 di Dome Balai Sidang Mahesa, Boyolali Kota,” paparnya.

Dikemukakan, bahwa konsepnya sudah tergarap kurang lebih 30 persen. Kemudian tempat sudah di booking. Bersama tim pihaknya juga sudah mulai mencari data-data alumni, mereka akan dilibatkan dan berpartisipasi.

“Ini sebagian besar sudah ada yang mulai membayar tiketnya dan kami juga sudah membuat grup WhatsApp alumni mulai tahun 1981-2024.”

Setiap angkatan, lanjut dia, ditunjuk masing-masing dua orang koordinator, sehingga komunikasi antara panitia, Madrasah dan masing-masing koordinator setiap angkatan itu lebih mudah.

“Insyaallah nanti ditanggal 26 April 2025 kami menargetkan paling tidak ada seribu orang alumni yang bisa hadir dan rencana akan dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Tokoh-tokoh publik, serta guru-guru yang sudah purna akan kita hadirkan,”lanjutnya.

Menurut Samsul, ini semua dari alumni untuk alumni, jadi nanti juga akan ada UMKM yang diusahakan juga dari alumni, UMKM ini nantinya sebagai penyedia konsumsi selama acara. Maka panitia tidak menyediakan konsumsi, akan tetapi, menyediakan kupon untuk ditukarkan paket konsumsi di stand UMKM tersebut.

“Pengisi acara nantinya juga dari alumni. Nah benefit yang kita dapatkan dari reuni ini diantaranya kita mendapatkan silaturahmi yang lebih luas, jadi nanti bisa terkoneksi antar angkatan.”

Bagi alumni yang hendak mengikuti reuni akbar Almansa harga tiketnya Rp. 75.000 per orang, nantinya harga tersebut akan dikembalikan berupa konsumsi dan untuk operasional seperti sewa gedung, panggung hingga sound sistem serta kebutuhan lainnya.

Pelaksana Humas dan Publikasi Alamnsa Boyolali, Eksani, menambahkan saat ini panitia l juga sudah membuat draft Master Plan Almansa, meliputi susunan kepengurusan dari Dewan Pembina yang diisi Kepala MAN 1 Boyolali, Dewan Penasehat dari para Wakil Kepala Madrasah dan para guru, ada Ketua Umum Almansa, Sekretaris, Bendahara hingga sejumlah Divisi teknis seperti Divisi Pendidikan dan Dakwah, Sosial Politik dan Kemanusiaan, Interpreneurship dan karir, Publik Relation, Hukum dan Advokasi, Kesehatan masyarakat, dan Hubungan Internasional.

“Dalam draft tersebut juga sudah kami rencanakan berbagai program kerja dan time sceduling yang jelas dimulai bulan Maret 2025 hingga Februari 2026.”

Ke depan Draft Master Plan Almansa Boyolali tersebut akan di buat menjadi sebuah yayasan dan dilaunching saat reuni Akbar pada Sabtu 26 April mendatang. Dijelaskan, reuni ini dipastikan merupakan reuni akbar dan terbesar yang pernah ada di MAN 1 Boyolali.

“Jadi harapan saya ayo para alumni mengisi data pada link https://linktr.ee/reuniakbar.almansaboy yang sudah kami share ke grup-grup WhatsApp dan media sosial lainnya untuk diisi, karena hingga saat ini baru lima ratus orang alumni yang mengisi dari target seribu orang alumni,” paparnya.

Mewakili Kepala MAN 1 Boyolali, Zuneidi, memberikan apresiasi setinggi-tingginya dengan adanya rencana reuni akbar Almansa tersebut, ia menuturkan awal mula berdirinya MAN 1 Boyolali, saat tahun 1979-1982 siswi MAN belum wajib memakai jilbab, Transfer dari PGAP selama 4 tahun naik kelas 2 sudah MAN Boyolali. Dan mulai tahun 1979 dari kelas 4 PGAP langsung kelas 2 tahun 1980/1981 kelas 3 sudah menjadi MAN Boyolali. “Dulu belum ada jurusan IPA, lulusan tahun 1981 hanya ada jurusan IPS dan Agama, untuk lulusan jurusan IPA itu ada di tahun 1982”, pungkasnya. ( ist/**)