Disayangkan, Pendaki Injak- injak Situs Watu Kenteng di puncak Gunung Merbabu

Tangkapan layar pendaki menginjak-injak situs watu kenteng Gunung Merbabu (doc/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng- BOYOLALI,-Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), masih melakukan penelusuran identitas sekelompok pendaki, yang menginjak situs Watu Kenteng di puncak Gunung Merbabu.
Menurut Kasubbag Tata Usaha (TU) Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Nurpana Sulaksono, pihaknya masih melakukan penelusuran terkait video viral tersebut. Pihaknya sudah menghubungi akun-akun media sosial yang mengunggah video tersebut.
“Jadi kemarin itu kita sudah melakukan penelusuran sampai sekarang ya, kita sudah menghubungi akun-akun yang memviralkan itu. Ya ada kurang lebih sekitar 5 akun yang coba kita hubungi, dan saat ini memang belum ada respon dari akun tersebut,” kata Nurpana melalui telepon selulernya Kamis 17 April 2025.
Pihaknya juga mengumpulkan berbagai keterangan, mengingat ada banyak pendaki yang berkumpul di puncak Merbabu.
“Karena kalau sudah diatas kan sudah kumpul itu, dari Thekelan, Wekas, kemudian Swanting itu kan kumpul. Jadi kita masih belum tahu pendaki itu dari mana? Kalau sudah diketahui paling tidak namanya saja, misalkan kita tahu, nah itu mungkin bisa kita cek di booking online kita.”
Dijelaskan, situs watu kenteng tersebut berada di puncak Kenteng Songo. Pihak BTNGMb memagari situs tersebut agar tidak rusak karena terinjak-injak maupun jadi korban vandalisme pendaki.
“Karena sejarahnya belum terungkap dan itu juga memiliki nilai sejarah, sama masyarakat lokal itu istilahnya disakralkan, maka itu kita pagari, harapannya bisa terjaga dari kerusakan,” sambungnya.
Sebelumnya, Sebuah video yang menunjukkan aksi sejumlah pendaki menginjak-injak situs watu kenteng di Gunung Merbabu viral di media sosial. Video tersebut antara lain diunggah oleh akun instagram @jejakbackpacker. Dituliskan keterangan dalam postingan tersebut, bahwa rombongan pendaki menginjak situs Watu Kenteng meski sudah ada pembatas!! Tindakan mereka memicu banyak komentar negatif dari warganet, yang mengecam aksi tersebut. (yull/**)