FOKUS JATENG – SUKOHARJO – Sebanyak 64 murid dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Madinah, Desa Gumpang, Kartasura, menolak diimunisasi campak rubella. Orang tua (ortu) siswa yang menolak memiliki berbagai alasan. Salah satunya meragukan kehalalan vaksin.
Koordinator Imunisasi Puskesmas Kartasura Arningsih mengatakan, para orang tua murid yang menolak sudah memberikan surat pernyataan. Mereka memiliki berbagai alasan seperti kehalalan vaksin, anak sudah miliki sistem imun sendiri, dan lain sebagainya. ”Dari total 800 murid ada 64 yang menolak. Itu dari orang tua masing-masing siswa,” tuturnya Jumat 4 Agustus 2017.
Baca juga: Bupati Wardoyo Sayangkan Masih Ada Warga Menolak Imunisasi Rubella
Menurut dia, pihak puskesmas tidak bisa memaksakan kehendak. Seandainya orang tua murid tidak berkenan sudah menjadi hak mereka. Pihak puskesmas sudah memberikan pengertian dan resiko terkait campak Rubella. Bila suatu saat nanti terjadi sesuatu bukan tanggung jawab Puskesmas dan kembali ke orang tua.
Dalam hal ini, yang melakukan penolakan bukan dari pihak Sekolahan namun orang tua. Sekolah sudah memberikan banyak bantuan termasuk sosialisasi. ”Sosialisasi pernah dilakukan dan menghadirkan perwakilan MUI,” papar Arningsih.
Baca juga: Sri Mulyani: Imunisasi Cegah Angka Kematian dan Kecacatan
Orang tua siswa yang menolak memberikan surat bahkan ada yang bermaterai. Nantinya, laporan penolakan imunisasi akan ditembuskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo dan WHO. Hal itu sebagai bentuk koordinasi pada tingkat di atasnya.
Arningsih menambahkan, murid yang bersekolah di SD Al Maidah berasal dari berbagai daerah seperti Solo, Boyolali, Klaten, dan lain sebagainya. Jadi, murid tidak hanya berasal dari Sukoharjo saja. ”Besok masih ada kegiatan imunisasi lagi,” tuturnya.
Penanggung jawab (Pj) Upaya Kesehatan Masyarakat Eni Ismaya Wati mengatakan, target imunisasi di wilayah Kartasura total sasaran 29.067 anak. Imunisasi dilaksanakan pada Agustus – September. Ada 33 petugas puskesmas yang melayani imunisasi Rubella ini ke lapangan. Pos yang dipakai yakni 75 TK, 58 SD, 14 SMP.
Baca juga: 273.973 Anak Usia 15 Tahun di Klaten Diimunisasi Campak
Kepala Sekolah SDIT Al Madinah Rahmad Budiono membenarkan ada 64 orang tua siswa yang menolak anaknya diimunisasi. Penolakan itu muncul setelah pihaknya menyebarkan surat pemberitahuan imunisasi kepada orang tua siswa yang berjumlah 813 orang. Penolakan imunisasi berasal dari pribadi masing-masing orang tua siswa. ”Jadi bukan dari sekolah,” terangnya.