Harapan Petani Tembakau Lereng Merapi di Musim Panen di Bulan Agustus

Petani tembakau di lereng Merapi mengecek tanamannya yang sudah siap panen Senin 24 Juli 2017. | Yulianto (/Fokusjateng.com)

Petani tembakau di lereng Merapi mengecek tanamannya yang sudah siap panen Senin 24 Juli 2017. | Yulianto

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Petani tembakau di lereng Gunung Merapi wilayah Boyolali berharap panenan tembakau tahun ini akan membaik. Sebab pada musim panen sebelumnya, harga dan kualitasnya hancur lantaran cuaca tidak mendukung.  Diperkirakan, panen akan mulai berlangsung bulan Agustus mendatang.



Sekjen Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah Syukur Fahrudin mengatakan, kondisi cuaca tahun lalu tidak mendukung. Sebab curah hujan masih tinggi. Sehingga di musim tanam tembakau, kualitas dan kuantitas produksi tembakau di berbagai daerah, termasuk Boyolali, ambruk.

Baca juga: 20 Petani Tembakau Jawa Tengah Ikuti Magang di Boyolali

Bahkan di beberapa wilayah di Jawa Tengah, produksi panen tembakau tahun lalu masih menumpuk karena tak terserap. ”Karena kualitasnya jelek akibat faktor cuaca, sehingga hasil panenan tak seluruhnya terserap,” katanya Senin 24 Juli 2017.

Namun seiring kondisi cuaca sekarang dengan sinar matahari yang tinggi dan intensitas hujan yang turun, para petani tembakau yang sebagian sudah mulai melakukan penanaman‎ bisa optimis hasil panenan akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Namun meski akan ada peningkatan kualitas panenan, namun jumlah produksi diperkirakan sama atau malah turun.

Baca juga: Pabrik Rokok Gunakan Temabakau Impor, Petani Resah

Untuk di wilayah Boyolali misalnya, cukup banyak petani petani yang tahun ini urung menanam tembakau dan berganti komoditas lain. ”Misal di wilayah Boyolali bagian bawah terutama petani tembakau asapan. Ada pengurangan area lahan tembakau,” katanya.