FOKUS JATENG – KLATEN – Peresmian jaringan irigasi air tanah (JIAT) di Desa Joho, Prambanan, Klaten, oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Senin 17 Juli 2017 molor.
Acara yang seharusnya pukul 15.00 WIB, namun kedatangan Puan Maharani di lokasi peresmian sekitar pukul 16.30 WIB. Sejumlah warga setempat sempat kecewa dengan keterlambatan sang menteri tersebut. Usai sampai lokasi peresmian, Puan langsung meminta maaf kepada para warga juga tamu undangan yang hadir pada acara peresmian JIAT tersebut.
Baca juga: Puan Maharani Resmikan JIAT di Prambanan, Klaten
“Saya mohon maaf dengan keterlambatan ini. Ini tadi pesawatnya telat. Katanya bisa terbang nanti nggak bisa turun. Makanya sampai sini telat. Tapi ketelatan ini justru membuat saya simpati dengan tanaman cabe petani, saat saya melintas banyak cabe yang siap dipetik,” ujar Puan di Klaten.
Dia berharap, para petani bisa memanfaatkan air untuk pertanian yang dianggarkan dari Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp 1 miliar. “Dengan bantuan pompa ini nantinya sawah disini harus tetap bisa subur. Pada tahun ini yang saya resmikan ribuan bahkan jutaan jaringan irigasi se Indonesia,” katanya.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat selalu menjaga kebersihan dan juga kesehatannya. “Masyarakat harus hidup sehat,” kata Puan. Lanjut dia, dalam kesempatan itu, Puan juga menanyakan kegunaan dana desa (DD) kepada kepala desa setempat dan kegunaan dana tersebut.
Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Heru Sujatmoko, mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan bantuan jaringan irigasi bagi para petani di Jateng. Menurutnya, jaringan irigasi tersebut dalam perdetik bisa mengasilkan air 15 liter dan bisa mengairi lahan sawah 25 hektare.
“Tanah disini sangatlah subur, namun kemarau sebentar sudah kekurangan air. Dengan adanya pompa air ini masyarakat nantinya akan bisa mengairi sawah garapannya,” tandasnya.